Festival Rawat Jagat untuk ketuga kalinya digelar di Kabupaten Pacitan pada tanggal 21 September 2024 mendatang. Kegiatan kebudayaan yang diinisiasi oleh Yayasan Konsorsium Kangen Pacitan dan bermitra dengan Pemkab Pacitan ini bertujuan untuk melestarina seni dan tradisi di Pacitan, menjaga alam, lingkungan, serta untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat (UMKM).
"Menurut kami Pacitan perlu mencuri perhatian, dengan cara mengadakan event kebudayaan seperti rawat jagat ini dengan harapan banyak orang datang ke Pacitan yang secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat" Ujar Abdillah Yusuf dari Konsorsium Kangen Pacitan.
Sementara menurut Triyono (Seniman), rawat jagat itu event budaya yang digelar untuk melengkapi kegiatan kebudayaan yang telah ada di kab Pacitan, sekaligus untuk mewadahi berbagai potensi masyarakat Pacitan yg belum sempat terpublis ke dunia luar.
"Rawat jagat juga menjadi sarana pembelajaran untuk generasi muda Pacitan agar mau peduli serta bisa menjaga, merawat dan memperkenalkannya ke dunia luar" Ujar Triyono.
Lebih lanjut menurut Yusuf, kegiatan Rawat Jagat tahun 2024 ini temanya adalah "eling lan waspodo" sebagai upaya mengajak semua masyarakat di Pacitan dan masyarakat lainnya untuk menjaga keharmonisan kehidupan, menjaga alam dan lingkingan, sekaligus selalu waspada dengan segala kemungkinan ancaman bencana baik alam maupun sosial.
"Kami memilih tema eling lan waspodo dalam festival tahun 2024 ini, sebagai warisan dan ajaran penting leluhur agar kita selamat dari segala marabahaya." Dengan ruang budaya ini bagi anak-anak sekolah yang akan tampil merupakan aplikasi dari kurikukum merdeka. Sehingga ekspresi seni dan budaya mendapatkan ruang yang semestinya. Kata Yusuf.
Dalam kesempatan yang terpisah, Indrata Nur Bayuaji selaku Bupati Pacitan menyatakan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada segenap panitia dari Konsorsium Pacitan yang telah konsisten menggelar kegiatan Rawat Jagat dengan semangat gotong-royong, dan melibatkan berbagai lapisan masyarakat.
"Kami sangat memberikan apresiasi atas konsistensi Konsorsium Kangen Pacitan menyelenggarakan kegiatan Rawat Jagat sebagai sarana pelestarian seni, tradisi, dan budaya di Pacitan." Kata Indrata Nur Bayuaji.
Salah satu hal yang menarik dari rawat jagat tahun 2024 ini adalah adalah menghidupkan kembali seni tradisi yang jarang dipertunjukan, berupa tari keling dari dusun Batu Lapak, Kali Pelus yang hampir punah. Tari keling ini akan ditampilkan dalam rawat jagat.
Bupati Pacitan itu juga menyatakan bahwa rawat jagat merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunianya bagi bumi Pacitan. Iaberharap kegiatan Rawat Jagat bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat melalui keterlibatan berbagai usaha kecil dan menengah dalam kegiatan rawat jagat.
"Silahkan datang ke Pacitan tanggal 21 September 2024 mendatang, dan selamat menikmati aneka seni pertunjukan dan tradisi kami." Kata Indrata Nur Bayuji kepada media.