Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) bersama United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan didukung oleh European Union (Uni Eropa) telah melakukan kerja sama dalam mengembangkan dua pelatihan, yakni “Pelatihan Kampanye Perdamaian di Kanal Digital / Media Sosial bagi Komunitas atau Civil Society Organization (CSO)” dan “Pelatihan Edukasi Literasi Media dan Informasi (Media and Information/MIL)” untuk kalangan anak muda yang telah dilakukan sejak 7 April 2022. Puncak acara kegiatan adalah dengan diadakannya Final dan Selebrasi Kompetisi Konten Social Media 4 Peace dan Periksa Fakta dengan Tema Perdamaian, yang diadakan secara daring di kanal youtube MAFINDO pada Hari Kamis 14 Juli 2022.
Dengan adanya kerjasama ini, MAFINDO bersama mitra berharap kedua kegiatan ini dapat menjawab sebagian permasalahan yang dialami komunitas/CSO terkait dengan pengelolaan media sosial dan situs yang dimiliki, serta permasalahan anak muda dalam menavigasi informasi yang ada pada internet, media online, ataupun media sosial, utamanya dalam menghadapi ujaran kebencian, hoaks dan polarisasi yang mengancam persatuan dan perdamaian, terutama pada masa menjelang Pemilihan Umum 2024 ke depan.
Shafiq Pontoh selaku Program Manager Social Media 4Peace MAFINDO menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah pertama dari program Social Media 4Peace di Indonesia dan menjadi salah satu negara yang dijadikan sebagai pilot project untuk mengusung perdamaian di internet. Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta yang mengikuti lomba menjadi agen perdamaian di Internet dan masyarakat Indonesia dapat lebih bijak lagi dalam bermedia sosial serta mengusung gerakan perdamaian di Internet.
Clarine Hayes selaku narasumber talkshow pada kegiatan ini menjelaskan bahwa hate speech banyak sekali terjadi di media sosial selama pandemic terutama yang ditujukan kepada para nakes. Sejak tahun 2016-2017 Clarine telah aktif melakukan edukasi di media sosial terkait kesehatan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia.
Dengan adanya pelatihan, serta kompetisi ini, diharapkan komunitas, CSO, anak muda, serta masyarakat dapat menggaungkan perdamaian ke sekitar, sehingga tidak terjadinya kembali kesenjangan dan polarisasi antar masyarakat dari segi agama, tradisi, jenis kelamin, dlsb., terlebih lagi menjelang Pemilu 2024 yang akan datang.