Senin, 02 Oktober 2023

WJNC #8 Tahun 2023 : Pandawa Mahabisekha

 Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) merupakan acara tahunan yang telah memasuki usia ke delapan. Acara ini merupakan puncak rangkaian acara dari HUT Kota Jogja yang ke 267. WJNC adalah karnaval jalanan (Art on the street) yang menggabungkan antara tokoh dan lakon pewayangan. Penampilan ini melibatkan seni koreografi, busana, serta musik kontemporer.  Acara ini selalu sukses menjadi agenda tahunan yang ditunggu  oleh masyarakat maupun wisatawan di Jogja. Selain itu, untuk ketiga kalinya WJNC masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Seperti tahun-tahun sebelumnya, event WJNC #8 akan dilaksanakan pada 7 Oktober 2023 di Kawasan Tugu Yogyakarta mulai pukul 18.00 WIB dan ditayangkan secara live streaming melalui channel YouTube : Pemkot Jogja & Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.

Sebagai bagian dari inovasi kami sebagai penyelenggara WJNC, karnaval tahun ini akan memiliki dua titik start, yaitu mulai dari Jalan Pangeran Diponegoro dan Jalan Jenderal Sudirman. Titik display karnaval juga akan dibagi menjadi dua yaitu di area Tugu Jogja dan Jalan Margo Utomo.



 

Penyelenggaraan WJNC #8 memiliki kebaruan yang belum ada pada tahun-tahun sebelumnya. Yaitu dengan adanya WJNC Fest yang merupakan rangkaian event pra WJNC #8. Tujuan WJNC Fest ini dilaksanakan agar wisatawan dapat merasakan suasana WJNC sebelum acara WJNC itu sendiri dilaksanakan. Pada akhirnya, rangkaian event ini diharapkan mampu menambah lama tinggal wisatawan di Kota Yogyakarta. Adapun rangkaian WJNC Fest terdiri dari event Kampung Wayang, Citraleka, Rembug Pakeliran, Gandamana, Ngambah Jumantara, Gelung Minangkara, Saiyeg Saeka Kapti dan Jagaddhita. Penyelenggaraan semua event ini akan secara berkala diupdate di akun media sosial Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta (pariwisata.jogjakota).

 

Pementasan WJNC #8 2023 mengambil tema “Pandawa Mahabisekha”. Cerita ini termasuk Carangan dalam Mahabarata yang diciptakan di era Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pandawa Mahabhiseka menceritakan tentang Ratu Kerajaan Parangwiduri, Ratu Sukmengkoro. Sang ratu memerintahkan patih Surawati untuk meminta restu kepada Sang Hyang Bathara Guru yang ingin menguasai para raja yang ada di jagad raya. Namun, Bathara Guru tidak merestuinya, sehingga terjadi peperangan antara para dewa dengan Surawati beserta prajurit raseksi.



Peserta karnaval berasal dari 14 kemantren yang ada di Kota Yogyakarta dan setiap kemantren mengusung penokohan wayang masing-masing. Penokohan wayang yang diusung yaitu Bathara Guru dan Para Bidadari, Ratu Sumengkoro dan Prajurit Raksasa Putri, Resi Garuda Pancaretno dan Cantrik, Kresna dan Para Pandawa, Garuda Malihan, Punokawan, Klanthang Kenya dan Para Raksasa Putri, Srikandi dan Bathari Uma, Duryudono dan Surowati, Suling Wasiat, Kurawa, Larasati, Istri Pandawa, dan Para Dewa.


Dengan penyelenggaraan WJNC #8 dan WJNC Fest ini, kami mengajak masyarakat untuk menjalani dinamika kehidupan sesuai dengan kondisi sosial dan keterbukaan informasi pasca terlepasnya dari belenggu pandemi, serta selalu bersyukur di tengah tantangan. Kami juga berharap agenda tahunan ini dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan, jumlah wisatawan dan belanja wisatawan. Sehingga benar-benar dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi pelaku pariwisata dan masyarakat Jogja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar