JogjaUpdate.com ~ Women Ecosystem Catalyst 2024, sebuah event yang berfokus pada kewirausahaan, program inkubasi bisnis untuk UMKM dan startup perempuan di Indonesia digelar tahun ini. Kick off Women Ecosystem Catalyst (WEC) dilaksanakan Rabu, 24 Januari 2024 di Institut Francais Indonesia (IFI-LIP), Jogja, Rabu (24/1/2024).
Perempuan di Indonesia khususnya womenpreneur memiliki peran yang strategis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sekitar 60% dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Program Women Ecosystem Catalyst (WEC) bertujuan mengembangkan program pemberdayaan womenpreneur untuk tumbuh dan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.
Women Ecosystem Catalyst (WEC) merupakan hasil kerjasama Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dengan Perkumpulan Imajinasi Penaja Mula selaku operator Hetero Space bersama Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah. Adapun tema yang diangkat pada tahun ini adalah 'Daya Wanita untuk Indonesia.'
WEC Representative Shinta Arum mengatakan, kegiatan WEC dilaksanakan mulai 24 Januari hingga 8 Juni 2024. Setelah di Jogja, Women Ecosystem Catalyst (WEC) akan menggelar roadshow di 9 kota besar yaitu Banyumas, Makasar, Medan, Malang, Bandung, Banjarmasin, Bali, Jakarta, dan Papua.
"Fokus kegiatan Women Ecosystem Catalyst (WEC) kali ini adalah membantu wirausaha dan organisasi perempuan menemukan "product-market-fit" melalui rangkaian kegiatan yang diberikan," kata di sela peluncuran WEC 2024 di Institut Francais Indonesia (IFI-LIP), Jogja, Rabu (24/1/2024).
Dalam program ini, kata Shinta, peserta terpilih akan dibantu untuk memperbaiki bisnis, mulai tata kelola bisnis, branding, marketing keuangan, sampai wardrobe kami siapkan, sampai ketemukan mereka dengan investor.
Para perempuan wirausaha akan didampingi dan dibantu menemukan solusi atas kendala yang dihadapi, misalnya bagaimana harus bertemu dengan investor untuk pengembangan bisnis. "Kegiatan diberikan dengan mengangkat beberapa story, yaitu fokus pada bisnis perempuan, eksplorasi cerita dari peserta, dan kolaborator sebagai ecosystem developer," tambah Shinta.
Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial , Angkie Yudistia mengatakan upaya penguatan ekonomi melalui pemberdayaan perempuan sangatlah penting dilakukan. "Salah satunya dengan memaksimalkan potensi perempuan untuk menggerakan roda perekonomian di era digital ini melalui UMKM," ujarnya.
Sementara itu menurut Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kementerian Koperasi dan UKM RI, Destry Anna Sari menambahkan pemberdayaan UMKM saat ini merupakan salah satu hal yang penting karena sama halnya memberdayakan perempuan.
Dalam talkshow yang digelar pada Rabu (24/01/2024) di IFI LIP Yogyakarta menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, antara lain Asri Saraswati Iskandar as a CMO Agradaya, Ghufron Mustaqim as Cofounder Evermos, Ali Charisma as a Fashion Designer, Nisaul Aulia as a Brand Strategist & Founder basicludo, dan Aliyah Natasya, MSc CFP.
Selain Angkie Yudistia selaku Staf Khusus Presiden RI Bidang Sosial dan Destry Anna Sari selaku Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kemenkop UKM hadir pula dalam acara Kick Off Women Ecosystem Catalyst (WEC) antara lain, Eddy S. Bramiyanto selaku Kepala Dinas Koperasi UKM Prov. Jateng, Budi Santosa Asrori selaku Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Sri Dewi Indrajati selaku Kabid Kesetaraan Gender dan Perlindungan Perempuan DP3AP2KB Prov. Jateng, Arga Prihatmoko selaku Manager Regional Engagement & Sustainability PT. HM Sampoerna Tbk, dan Mentor WEC.
Kegiatan WEC bertujuan untuk mengembangkan ekonomi berkelanjutan melalui UMKM agar dapat tumbuh menjadi sebuah ekosistem bisnis bagi enterpreneur di Indonesia. Jika pengembangan UMKM memiliki potensi yang cukup baik, maka sektor UMKM memiliki kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Para womenpreneur daftarkan yang ingin mengikuti Women Ecosystem Catalyst bisa mendaftar di website https://womenecosystemcatalyst.com/