Jumat, 22 Desember 2023

Peringatan Hari Ulang Tahun SMK Kesehatan Binatama ke -11 Tahun 2023

 Peringatan Hari Ulang Tahun SMK Kesehatan Binatama ke -11 Tahun 2023 dilaksanakan pada Senin, 18 Desember 2023. Pada HUT tahun ini, SMK Kesehatan Binatama mengadakan berbagai macam Gelar Karya P5, Festival Budaya dan Expo Inovasi Herbal. Kegiatan tersebut juga dimasukan kedalam penilaian projek Sumatif Akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024 dalam implementasi kurikulum merdeka.

Selain penilaian SAS juga dilakukan penilaian untuk menentukan hasil terbaik dan akan mendapatkan reward dari sekolah. Setiap kelas menyajikan produk hasil pengolahan limbah organic dan anorganik serta produk inovasi herbal dalam bentuk expo.



Selain itu juga kegiatan Festival Kebudayaan Antar Kelas antara lain karakter Semar, Gareng, Petruk, Bagong, Dewi Kunthi, Werkudoro, Arjuna, Nakula, Sadewa, Srikandi dan Dewi Shinta sebagai gambaran bahwa SMK Kesehatan Binatama menjaga warisan budaya nusantara.

Semangat peringatan HUT SMK Kesehatan Binatama ke 11 tahun ini dipadukan melalui tema “ Jaga Warisan Nusantara”. Tema tersebut menyiratkan makna bahwa SMK Kesehatan Binatama ikut melestarikan, melindungi, mengembangkan dan memasyarakatkan warisan budaya nusantara dilingkungan sekolah serta masyarakat.



Peringatan HUT SMK Kesehatan Binatama tahun ini dihadiri oleh Kepala Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Sleman Bapak Dwi Agus Muchdiharto,S.H.M.A., pengawas pembina, pengurus Yayasan Binatama, pengurus komite, Ketua DPD Persemki DIY, Ketua MKKS Kab. Sleman, Kordinator Bidang Kesehatan MKKS Kesehatan DIY, Kepala Sekolah ,Kapolsek Mlati guru, kayawan, Dukuh Gemawang, ketua RT 06 Karangjati, seluruh siswa SMK Kesehatan Binatama serta calon siswa baru Tahun Pelajaran 2023/2024.

Acara HUT SMK Kesehatan Binatama diawali dengan pembukaan oleh MC siswa OSIS dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SMK Kesehatan Binatama kemudian doa bersama yang dipandu oleh Bapak Drs. H. Sugeng dilanjutkan sambutan kepala sekolah Ibu Nuri Hastuti, SP., M.K.M menyampaikan harapan kepada Bapak/Ibu Guru untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka dalam upaya untuk memulihkan pembelajaran demi mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia dengan karakteristik pembelajaran berbasis proyak untuk pengembangkan soft skills dan karakter sesuai profil Pelajar Pancasila. Disamping itu juga menghimbau seluruh warga sekolah untuk selalu ikut serta dalam melestarikan, melindungi, mengembangkan dan memasyarakatkan warisan budaya nusantara.



Selanjutnya sambutan ketua yayasan Binatama Bapak Drs. Suharman, M.Pd dan ketua komite Ibu Hj Sulasmi, SH. Dilanjutkan sambutan Kepala Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Sleman Bapak Dwi Agus Muchdiharto,S.H.M.A, selanjutnya simbolis pemotongan tumpeng oleh Ketua yayasan Binatama Bapak Drs. Suharman, M.Pd dan ketua komite Ibu Hj Sulasmi, SH dilanjutkan Display Kebudayaan antar kelas antara lain menampilkan karakter Semar, Gareng, Petruk, Bagong, Dewi Kunthi, Werkudoro, Arjuna, Nakula, Sadewa, Srikandi dan Dewi Shinta dilanjutkan Pidato ucapan selamat ulang tahun untuk SMK Kesehatan Binatama dengan tiga bahasa yaitu bahasa Inggris oleh Carissa (kelas X Farmasi), bahasa Jepang oleh Umi Nurjanah (XI Farmasi2) dan bahasa Korea oleh Desrti (kelas XI Farmasi 2), kemudian dilanjutkan tamu undangan mengunjungi Stand Expo P5

Dalam acara HUT ini juga ada penampilan oleh siswa antara kelas antara lain Panembromo, Tari Sinjang Parijoto, Drama “Golek Bantu”, Senam Sleman Bangkit, ketoprak “Ande-Ande Lumut”, Upacara Adat Siraman, Medley Lagu Nusantara, Drama Dolan Awan Gawe Kelaran, Tari Nusantara dan Upacara Adat Mitoni.

Acara diakhiri oleh MC siswa OSIS, semoga SMK Kesehatan Binatama kedepan semakin optimis, kreatif dan inovatif dalam berkarya dan berprestasi serta menebar manfaat bagi masyarakat luas serta selalu ikut serta menjaga warisan budaya nusantara.


Aksi Kolaborasi Antisipasi Krisis Iklim di Yogyakarta

 Krisis iklim yang telah terjadi di dunia, termasuk di Indonesia telah berimbas terhadap kehidupan semua makhluk hidup. Kenaikan suhu udara, lautan yang menjadi lebih panas dan menguap lebih cepat dari biasanya bisa mengakibatkan bencana hidrometeorologi yakni bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Akibat krisis iklim juga menyebabkan bencana kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, gelombang panas, gelombang dingin, dan lain sebagainya. Karenanya, semua pihak harus peduli dengan ancaman krisis iklim dan upaya pengurangan resiko yang bisa dilakukan.

Kekhawatiran resiko dan gagasan untuk pengurangan resiko akibat perubahan iklim itu mengemuka dalam diskusi "Kolaborasi & Perencanaan Aksi Antisipatif-Kolaboratis Berbasis Masyarakat untuk Penanganan Krisis Iklim" yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Ford Foundation dan Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementrian Dalam Negeri.



Sejumlah pembicara yang hadir dalam forum diskusi tersebut adalah ; Dr. Dra. Erliani Budi Lestari, M.Si (Direktur Singkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III, Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementrian Dalam Negeri),   Kurniawan Adi Saputro, Ph.D (Peneliti), Chandra Budi Santoso, SIP, MPA (Bappeda DIY), dan Suparlan, S.Sos.I, MA, C.EIA  (FPRB DIY), dengan moderator Jodi Frency, ST, MM (Ditjen Banda Kemendagri).

"Saya mengapresiasi program yang dijalankan oleh PKBI DIY bersama Ford Foundation tentang peran perempuan dan disabilitas dalam perubahan iklim di Yogyakarta. Ini bisa menjadi pilot project yang bisa dikembangkan di provinsi lain di Indonesia." Ujar Dr. Dra. Erliani Budi Lestari, M.Si, Direktur Singkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III, Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementrian Dalam Negeri.

Peneliti PKBI DIY, Kurniawan Saputro, Ph.D menyatakan bahwa krisis iklim mendekati multikrisis karena akan berimplikasi terhadap situasi kesehatan masyarakat, ketersediaan pangan, dan krisis pemukiman/perpindahan penduduk.

"Situasi krisis ini tidak harus menunggu bencana terjadi, sekarang ini sudah terjadi. Belakangan kita mengeluh tentang anomali cuaca yang gak menentu ini." Kata Kurniawan Saputro.



Sementara Chandra Budi Santoso, dari Bappeda DIY menyatakan bahwa resiko bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta meningkat seperti banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, cuaca ekstrim, erupsi merapi, gempa, tanah longsor, gelombang ekstrim dan abrasi cukup tinggi.

"Kita perlu melakukan aksi antisipatif, berupa serangkauan tindakan preventif yang diambil oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengantisipasi bencana yang bisa kita predisksi." Kata Chandra Budi Santoso.

Lebih lanjut Chandra memberikan contoh langkah antisipatif yang bisa dilakukan oleh pemerintah kalurahan melalui legislasi, kelembagaan dan pendanaan. Pada legislasi misalnya Peraturan Kalurahan tentang Rencana Kontinjensi Hidrometeorologi dengan tujuan mengurangi dampak kerugian serta kerusakan yang timbul akibat bencana.

Suparlan dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan bahwa tidak ada satupun kabupaten/kota di Indonesia yang bebas dari ancaman bencana. Apalagi ditengah situasi krisis iklim yang tengah terjadi.

"Kita semua butuh rencana kerja adaptasi, mitigasi, dan aksi antisipasi krisis iklim." Ujar Suparlan.

Dalam penjelasannya, Suparlan memberikan contoh tentang aksi antisipasi misalnya setiap kalurahan mampu memetakan jenis ancaman, potensi wisalah dan risiko tinggi, dampak/risiko yang diprioritaskan, sumber informasi peringatan dini, biaya yang dibutuhkan, dan lain-lain.

Forum diskusi yang diikuti oleh sejumlah aktivis perempuan PKBI DIY, media, perwakilan 5 (lima) Kalurahan di DIY, Badan Penanggulangan Bencana daerah se DIY, Organisasi Disabilitas di DIY, dan sejumlah Organisasi Pemerintah Daerah mitra PKBI DIY ini merumuskan sejumlah gagasan aksi bersama/kolaborasi untuk penanganan krisis iklim di Daerah Istimewa Yogyakarta yang inklusif dan berbasis masyarakat.

Senin, 04 Desember 2023

Paman Usman Aksi di PSI DIY, Minta Ade Armando Meminta Maaf Secara Langsung Ke Yogyakarta

 (Yogyakarta DIY) Ratusan massa dari Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN) mendatangi Kantor DPW PSI DIY (4/12).

Aksi digelar dengan kirab andong dan dikawal bregodo prajurit fimulai dari kawasan Pasar Beringharjo Yogyakarta menuju kantor DPW PSI DIY di jalan Miliran Muja Muju Yogyakarta.

Dalam aksinya, massa sempat dihadang petugas kepolisian, namun setelah dilakukan negoisasi massa akhirnya bisa masuk ke depan kantor PSI DIY untuk berorasi.



Dalam orasinya, massa mengecam keras pernyataan Ade Armando sebagai tindakan yang tidak memiliki dasar sejarah dan hukum serta memanipulasi fakta-fakta hukum terkait kedudukan Keistimewaan DIY. Pernyatannya terkategori sebagai konten hoax yang patut diduga melanggar UU ITE tahun 2016 khususnya pasal 28 ayat 1 tentang penyebarluasan berita bohong dan menyesatkan serta pasal 28 ayat 2 tentang penyebarluasan informasi yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan. 

Salah satu koordinator aksi Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN), Widihasto menyehutkan Video pendek Ade Armando pengurus DPP PSI Partai Solidaritas Indonesia yang menyerang keberadaan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan sinis menyebut posisi Gubernur dijabat oleh Sultan tanpa Pemilu sebagai pelanggaran konstitusi dan praktek politik dinasti adalah penistaan terhadap sejarah Daerah Istimewa. 

"Ade Armando sama sekali tidak memahami bahwa konstitusi UUD 1945 bersifat lex spesialis. Keistimewaan DIY yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY adalah keniscayaan konstitusi dari Pasal 18 b ayat 1 UUD 1945 dimana Negara menjamin satuan-satuan pemerintah daerah yang bersifat khusus atau istimewa berdasarkan hak asal usul sebelum RI berdiri," terang Hasto.

Hal itulah yang menjadi dasar bahwa di DIY tidak ada pemilihan umum Gubernur/Wakil Gubernur melainkan melalui mekanisme penetapan Sultan dan Pakualam bertahta.



Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY merupakan produk hukum yang dibahas dan diputuskan secara bersama-sama oleh Pemerintah RI dan DPR RI dalam dua kali periode masa jabatan DPR RI. (Periode 2004 - 2009 dan periode 2009 - 2014). Bukan hasil upaya Ganjar Pranowo seperti yang dituduhkan Ade Armando. 

Sementara Ketua DPP PSI Aishah Gray, menyampaikan selaku ketua DPP PSI, beserta seluruh jajaran PSI DIY, meminta maaf atas kesalahpahaman yang timbul dari statement Ade Armando.



"Kami memiliki pendapat berbeda dengan Ade Armando. Kami menghormati Yogyakarta sebagai daerah istimewa,dan memahami bahwa status Istimewa ini adalah bagian yang fundamental dalam sejarah pendirian dan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Aishah Gray.

Menurut Aishah, apa yang disampaikan Ade Armando tidak mewakili suara Partai Solidaritas Indonesia. Ade Armando berbicara sebagai seorang individu, seorang Warga Negara Indonesia yang memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya, termasuk di dalamnya memberikan kritik. 

"Diskusi mengenai polemik ini harus kita lakukan secara konstruktif dengan kepala dingin di ruang terbuka.Sekali lagi kami tegaskan bahwa pernyataan Ade Armando tidak mewakili suara Partai Solidaritas Indonesia," jelasnya 



Menurut massa aksi, proses yang dilakukan Mahkakah Konstitusi dibawah kepemimpinan Anwar Usman yang mengubah konstitusi persyaratan calon Presiden dan calon Wakil Presiden --meminjam istilah Hakim Konstitusi Saldi Isra-- "hanya sekelebat dalam hitungan hari" hukum dapat berubah. 

"Dimana publik kemudian menengarai bahwa keputusan Anwar Usman sejatinya adalah untuk memberikan tiket bagi keponakannya mengikuti konstentasi Pilpres 2024. Hal inilah yang memicu kegaduhan publik dan menggugah keprihatinan masyarakat luas termasuk yang juga disuarakan aliansi mahasiswa Yogyakarta dalam aksinya Rabu (29/11) di Titik Nol Kilometer sebagai adanya upaya Presiden Jokowi membangun politik dinasti yang mencederai demokrasi," pungkas Hasto. (Nur)